ADAT DAN BUDAYAKEAGAMAAN

Lurah Gadang dan Istri Hadiri Acara Ngaji Wulan Suro: Memperkuat Harmoni, Melestarikan Budaya, dan Membantu Sesama

Pada Sabtu, 20 Juli 2024, suasana di Gang 5 RT.7 RW.1 Kelurahan Gadang tampak berbeda dari biasanya. Warga berduyun-duyun datang untuk menghadiri acara Ngaji Wulan Suro yang diselenggarakan oleh Keluarga Bapak Suyadi. Kehadiran Lurah Gadang Kecamatan Sukun Kota Malang, Bapak Denny Surya Wardhana bersama istri beliau, Ibu Aini Masrita, S.Kom, yang juga merupakan Ketua TP. PKK Kelurahan Gadang, memberikan kesan istimewa pada acara ini. Dibalut dalam suasana yang penuh kekeluargaan, acara ini menghadirkan Dalang Kondang Ki Ardhi Poerboantono, S.Pd sebagai pembicara utama, yang membawakan ceramah tentang sejarah masuknya Islam di Nusantara dan peran penting Walisongo.

Ki Ardhi Poerboantono, seorang dalang yang dikenal dengan gaya bercerita yang menarik dengan menggunakan bahasa jawa, membawakan ceramahnya dengan penuh semangat. Beliau menceritakan bagaimana Walisongo, para penyebar agama Islam di Nusantara, menggunakan pendekatan budaya untuk menyebarkan ajaran Islam. Dalam ceramahnya, Ki Ardhi menekankan bahwa budaya dan agama tidak dapat dipisahkan. Beliau mengajak masyarakat untuk terus melestarikan budaya yang diwariskan oleh leluhur, karena melalui budaya tersebut nilai-nilai agama dan moral dapat tersampaikan dengan baik.

“Walisongo menggunakan wayang, gamelan, dan berbagai kesenian lokal untuk berdakwah. Mereka menghargai budaya setempat dan menggunakannya sebagai media penyebaran Islam. Kita sebagai generasi penerus harus menjaga dan melestarikan warisan ini,” ujar Ki Ardhi Poerboantono.

Dalam acara tersebut, Keluarga Bapak Suyadi juga melakukan pemberian santunan kepada warga setempat sebagai bentuk kepedulian sosial. Santunan ini diberikan kepada beberapa warga yang membutuhkan, menunjukkan komitmen keluarga Bapak Suyadi untuk membantu sesama dan memperkuat tali silaturahmi di masyarakat.

Lurah Gadang, Bapak Denny Surya Wardhana, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini. Beliau mengajak seluruh warga untuk menjaga harmoni dan kerukunan dalam lingkungan. Menurutnya, kerukunan dan kebersamaan adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

“Sebuah lingkungan yang harmonis dan damai tidak akan tercipta tanpa adanya kerjasama dan kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat. Mari kita bersama-sama membantu pemerintah dan aparat setempat untuk mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh kebersamaan. Saling menghormati dan menghargai satu sama lain adalah dasar dari semua itu,” ungkap Lurah Gadang.

Selain itu, Lurah Gadang juga menekankan pentingnya peran aktif warga dalam mendukung program-program pemerintah dan inisiatif lokal. Beliau mengajak warga untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti program kesehatan, kebersihan, dan pendidikan.

Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat, termasuk ketua RT dan RW setempat, serta warga dari berbagai lapisan masyarakat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan antusiasme terhadap acara Ngaji Wulan Suro ini. Suasana hangat dan penuh kebersamaan terasa selama acara berlangsung.

Bapak Suyadi, selaku tuan rumah, bersama keluarganya, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir. Beliau juga menyampaikan harapannya agar acara seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi antarwarga.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak Lurah dan semua tamu undangan. Semoga acara seperti ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi kita semua,” ujar Bapak Suyadi. Sebagai tanda penghargaan, Bapak Suyadi dan istri menyerahkan cinderamata berupa lukisan kepada Lurah Gadang.

Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB ini berlangsung hingga pukul 22.30 WIB. Sesi ramah tamah dan makan malam bersama menjadi penutup acara. Warga menikmati hidangan yang disajikan sambil bercengkerama, menambah keakraban dan kebersamaan di antara mereka. Kebersamaan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan sosial dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Ngaji Wulan Suro kali ini tidak hanya menjadi momen untuk memperdalam ilmu agama dan sejarah, tetapi juga sebagai ajang memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam masyarakat. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi inspirasi bagi kelurahan lainnya dalam menjaga harmoni dan melestarikan budaya lokal.***(dsw)