Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan salah satu program upaya Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses layanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Puskesmas kini tidak lagi menunggu pasien datang untuk berobat, tapi tenaga kesehatan Puskesmas datang ke rumah warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan keluarga. Dengan seperti itu penyakit yang diderita oleh warga akan terlacak dan dapat langsung dilakukan pengobatan atau pencegahan.
Dari hasil kegiatan PIS-PK yang sudah dilakukan, maka pada hari Minggu (11/10/2020) Puskesmas Ciptomulyo mengadakan kegiatan Evaluasi yang bertempat di Hotel Balava Malang dengan mengundang antara lain Lurah Gadang, Ketua TP.PKK Kelurahan, Ketua RW, Ketua Kader Posyandu.
Dalam pemaparannya Petugas Puskesmas menyampaikan ada 12 indikator penanda kesehatan sebuah keluarga, antara lain :
- Kelurga mengikuti program Kelurga Berencana (KB);
- Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
- Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
- Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif;
- Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
- Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar;
- Penderita hipertensi mendapatkan pengobatan secara teratur;
- Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan;
- Anggota keluarga tidak ada yang merokok;
- Keluarga sudah menjadi angggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
- Keluarga mempunyai akses sarana air bersih;
- Keluarga mempunyai akses menggunakan jamban sehat.
Jumlah KK yang sudah dilakukan kunjungan oleh petugas di wilayah Kelurahan Gadang, yaitu :
RW.01 = 90 KK
RW.02 = 308 KK
RW.03 = 465 KK
RW.04 = 395 KK
RW.05 = 265 KK
RW.06 = 171 KK
RW.07 = 227 KK
RW.08 = 76 KK
RW.09 = 39 KK
Dan nilai Indeks Kesehatan masyarakat Kelurahan Gadang masih 0,2 yang mana nilai standar masyarakat dikatakan sehat jika bernilai 0,8.
Dari dasar inilah Lurah Gadang, Denny Surya menyampaikan bahwa masih perlu banyak pembenahan terutama pola pikir masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Salah satunya masalah sanitasi yang layak, dimana masih terdapat warga yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS), walaupun tidak secara langsung tetapi saluran limbahnya melalui saluran perpipaan langsung menuju sungai tanpa ada pengolahan berupa Septitank, sehingga salah satu langkah penyelesaiannya adalah dengan pembangunan ipal komunal atau biofil.**** (dsw)